Sumber : Google |
Ada tapi bagai tiada
Asa itu bagai hilang tertelan gelap
Tertawa bagai tangis
Tak seperti cermin yang diam
Datang dengan harapan penuh
Semangat yang membara bagai berlari di pasang pasir nan gersang
Seorang diri meratapi di ujung gelap itu
Menanti uluran tangan yang tak mati hati
Terlalu banyak kepuraan dalam uluran tangan
Bagaikan skenario hingga ending semua terseting indah
Terlalu lucu, memberi uluran lalu dengan keras mendorong
Lihat lah gelap itu
Gelap yang hanya membutuhkan setitik terang
Gunakan telinga bukan hanya mata
Buka hati bukan hanya buka dompet
Jeritan tak berdaya itu bagai iris sembilu
Luka yang tergangan lalu dituangkan asam
Perih, jeritan yang tertahan diujung gelap itu
Aku yang menyaksikan hanya terdiam, tak mampu hanya selain tekat
Suatu saat jeritan itu akan ku hapuskan
Bukan sekarang, sekarang biarlah aku menjadi cermin
Melihat, mendengar, merasa tapi hanya diam.
Suatu saat aku kembali dengan sosok lain
Kuat ku bukan sekarang, nanti. Waktu datang untuk menjawab
Setidaknya ada titik terang dalam dominasi gelap.
04 Mei 2016, oleh : Syifa Azzahra
0 Komentar