Mahasiswa
merupakan sosok pendorong perubahan bangsa ini hal itu bisa kita saksikan dari
berbagai bukti sejarah Indonesia dimana setiap perubahan yang dialami oleh
Indonesia secara keseluruhan selalu ada tercatat mahasiswa didalamnya baik itu
sebelum kemerdekaan Indonesia maupun setelah kemerdekaan Indonesia hal ini
menandakan bahwa mahasiswa tidak pernah absen bila mendorong perubahan pada
bangsa Indonesia.
Bila
pada masa Pasca kemerdekaan maka peran mahasiswa begitu terlihat dominan dan
mencapai klimasnya terjadi pada tahun 1998 yang kita kenal dengan peristiwa
reformasi dimana mahasiswa berperan sebagai pendorong daripada pergantian rezim
pada saat itu yaitu rezim ororiter Soeharto berseta pasukan militer mampu
digulingkan oleh mahsiswa.
Pada
awalnya tindakan mahasiwa ini dilakukan secara damai tanpa sedikit pun unsur
kekerasan ,bahkan selama beberepa hari mahasiswa melakukan aksinya secara damai
akan tetapi mereka mendapati perlakukan yang tidak sewajarnya dari pihak TNI dan
Polri. Bahkan di saat malam harinya mahasiswa ditembaki oleh TNI
secara brutal mereka berdalih penembakan ini terpaksa dilakukan demi menciptakan
stabilitas keamanan di dalam negeri atas insiden ini dari pihak mahasiwa
mengalami korban, Insiden ini di kenal
dengan tragedi trisakti.
Setelah
terjadi insiden Triksakti ini ternyata hal bukanlah persoalan yang akan membuat
mahasiwa pada saat itu akan segera pulang dan menghentikan aksinya namun
sebaliknya mahasiwa yang tergabung dalam berbagai organisasi yang ada pada saat
itu malah semakin bersemangat untuk segera menurunkan soeharto dari kursi
kepresidenannya yang ini duduki selama 32 tahun.
Aksi
ini pun mencapai klimasnya saat presiden Soeharto memutuskan untuk mengundurkan
diri dari kursi kepresidenan yang ia pegang selama 32 tahun walaupun pada saat
itu soeharto sudah mengundurkan diri dari kursi kepresidenan Indonesia ternyata
hal itu bukanlah akhir daripada aksi mahasiwa ini karena didalam aksi ini
mahasiswa menuntut beberapa hal salah satunya penurunan soeharto mengadili
pelaku KKN yang selama ini berkeliaran secara bebas diluar sana.
Ternyata
setelah Soeharto mundur belum juga membuat mahasiswa puas hal ini disebakan
karena yang mengantikan setelah soeharto mundur adalah B.J Habibie yang
merupakan wapres Soeharto pada saat itu ,ditambah lagi Habibie pada saat itu
yang menjabat sebagai Presiden belum juga mengadili soeharto berserta
orang-orang yang diduga melakukan KKN sehingga mahasiwa melanjutkan aksinya
agar habibie juga turun harapan mahasiwa ini ternyata tercapai yaitu Habibie
hanya beberapa bulan duduk dikursi Presiden dipaksa untuk meninggalkan kursi
presidennya dikarenakan laporan pertangungjawaban ditolak oleh MPR.
Meskipun
soeharto dan Habibie telah mundur dari kursi kepresidena Indonesia ternyata
belum juga membuat mahasiswa bisa untuk tidur nyeyak dikarenakan perannya
sebagai pendorong perubahan . presiden selanjutnya yaitu Abdurahman Wahid
dimana mahasiswa tetap saja mengkiritisi setiap kebijakan yang coba dilakukan
oleh presiden Abdurahman wahid .
Kiprah
mahasiwa tidak hanya sampai pada kepemimpinan Abdurahman Wahid pada masa
kepemimpinan Megawati tidak luput juga kritikan mahasiswa dimana mahaiswa pada
saat itu mempertanyakan kebijakan megawati yang menjual beberapa perusahaan
kepada Asing yang sangat merugikan bangsa Indonesia .akibat tindakan ini
membuat perekonomian Indonesia tidak juga maju malah makin menurun .
Ternyata
kiprah mahasiswa tidak hanya berhenti pada masa kepemimpinan Megawati saja pada
masa kememimpinan presiden selanjutnya yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
mahasiswa tetap saja mengambil peran sebagai pendorong perubahan bangsa dimana
disaat presiden SBY sapaan akrab Susilo Bambang Yudhoyono melakukan sesuatu
kebijakan yang merugikan rakyat maka dia harus hati-hati sebab mahasiswa siap
untuk mengkritisnya serta melakukan aksi demonstrasi dan hal terbukti disaat
Presiden SBY melakukan kebijakan yang merugikan rakyat seperti kenaikan harga
BBM maka mahasiswa pun turun ke jalan untuk menuntut agar presiden SBY berpikir
ulang atas kebijakan kenaikan harga BBM tersebut yang sangat merugikan rakyat.
Rupanya
aksi yang dilakukan oleh mahasiswa ini tidak sia-sia dimana setelah beberapa
kali mahasiswa melakukan aksinya Presiden SBY memutuskan untuk menurunkan harga
BBM pada saat itu bahkan sempat juga Bapak SBY sampai beberapa kali menurunkan
harga BBM yang telah ia naikan sebelumnya.ada beberapa hal yang membuat
mahasiswa begitu gencar-gencarnya melakukan aksinya itu dimana mereka
berpendapat bahwa kenaikan harga BBM ini dapat membuat ketidakstabilan didalam
perekonomian masyarakat miskin yang tentunya makin menyulitkan masyarakat
miskin untuk dapat membeli kebutuhan pokoknya hal ini juga didukung daripada
latar belakang mahasiswa yang bermacam-macam ada yang berasal dari keluarga
miskin maupun dari keluarga kaya.
Pada
dasarnya mahasiswa adalah sosok yang idealis yang tidak memihak antara satu
pihak maupun pihak lainnya didalam melakukan kegiatannya melainkan atas dasar
disiplin ilmu yang telah mereka pelajari sehingga membuat mereka tahu
bagaimanakah sistem pemerintahan yang pro akan nasib masyarakat miskin atau
tidak pro terhadap nasib masyarakat miskin.
Dengan
demikian jangan mengherankan bila mahasiswa tidak henti-hentinya melakukan
selalu aksinya untuk perubahan bangsanya secara menyeluruh niat tulus merupukan
tujuan mereka walaupun terkandang mereka mendapati setiap perlakuan yang tidak
selayaknya untuk diterima oleh manusia baik itu pemukulan oleh pihak-pihak
pemerintah yang mereka kritisi maupun fitnah yang coba digulirkan oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab agar mahasiswa dipandang sebagai sosok
yang tidak idiealis lagi.
Ternyata
cara ini sangat ampuh untuk memecahkan persatuan dan kesatuan mahasiswa yang
ada diseluruh Indonesia dimana antara mahasiswa satu dengan lainnya saling
curiga dan menganggap mahasiswa lainnya merupakan alat-alat politik yang
digunakan agar menaikan pamor salah satu kandidat yang bertarung untuk duduk
disalah satu kursi baik itu kursi anggota DPR,MPR maupun kursi Presiden.
Maka
jangan mengherankan bila kita mendapati mahasiswa melakukan aksi hanya dengan
beberapa orang saja bahkan tidak pernah melebihan 40 orang yang ikut terlibat
didalam menetukan perubahan negeri ini hal ini sangat jauh berbeda jika kita menyaksikan pada tahun 1998 dimana
begitu banyak mahasiswa yang ikut aksi pada saat itu sehingga membuat
pemerintah pada saat itu gentar akan begitu banyaknya mahasiswa yang terlibat
didalam aksi tersebut.
Di
samping itu juga mahasiswa sekarang mulai terpecah-pecah antara satu kelompok
mahasiswa dengan kelompok lainnya hal inilah yang membuat efek mahaiswa tidak
sebesar efek pada tahun 1998 lagi, bahkan terkandang kelompok mahasiswa satu
telah melakukan aksi tersebut beberapa hari kemudiannya kelompok mahasiswa
lainnya melakukan aksi yang nyaris serupa hanya saja berbeda waktu saja
,seadainya mereka mau melakukan aksi bersama maka hal itu akan membuat
pemerintah gentar.
Hal
inilah yang akan menghambat mahasiswa untuk melakukan perubahan bangsa
Indonesia secara menyeluruh, tentunya harus ada jalan keluar agar kecurigaan
ini bisa untuk dihentikan dan segera berakhir sehingga mahasiswa segara bersatu
untuk mendorong perubahan di Negara Indonesia.
Oleh
karena itulah maka perlu kiranya untuk menumbuhkan keperecayaan antara satu
kelompok mahasiswa dengan kelompok demi perubahan menyeluruh didalam Negara
kesatuan Republik Indonesia sudah sepatutnya untuk mengesamping selalu isu yang
digulirkan oleh pihak-pihak yang tidak bertangungjawab demi melumpuhkan peran
mahaiswa didalam melakukan perubahan .
Sudah
sewajarnya bahwa mahasiswa tidak akan mati untuk melakukan perubahan, walaupun
tidak bisa dipungkiri bahwa setiap tahunnya akan ada mahasiswa yang memiliki
pemikiran kritis yang menghilang hal ini disebabkan karena mahasiswa tersebut
harus mengikuti proses selanjutnya di dalam pendidikan yaitu diwisuda sehingga
status mahasiswanya harus segera diganti menjadi sarjana namun seperti bunyi
salah satu pepatah mati satu maka akan tumbuh seribu dan hal inilah yang
terjadi didalam tubuh mahasiswa yang satu hilang maka akan ada seribu mahasiswa
yang baru yang lahir dengan pemikiran kritisnya.
Oleh
karena itu mahaiswa tidak akan pernah mati seakan-seakan mahasiswa memiliki
takdir untuk melakukan perubahan dinegeri Indonesia hingga kapan pun kecuali
Indonesia sudah menjadi Negara yang dianggap sebagai Negara Ideal yaitu telah
mencakupi kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya maka pada saat itulah
mahasiswa akan bisa tertidur jejak kerena tugasnya sebagai pendorong perubahan
telah berjalan sesuai harapan.
0 Komentar