Pasca tsunami, 26 desember 2004, Aceh kehilangan banyak buku, manuskrip dan literature sejarah. Semuanya hilang diterjang tsunami. Namun, sebenarnya buku dan literature Aceh banyak yang tersimpan di luar negeri, tapi tentu tidak semua masyarakat Aceh dapat mengaksesnya. Oleh karenanya muncul keinginan untuk menjaga buku - buku dan literature aceh yang tersisa dan memberi kemudahan masyarakat Aceh untuk mengaksesnya. KITLV (Koninklijk Instituut voor Taal-, Land-en Volkenkunde) di Leiden misalnya, yang mengelola situs dimana buku - buku tentang Aceh dikumpulkan dalam bentuk digital dan bisa didownload gratis. Situs tersebut disedikan dan dibiayai oleh Menteri Pendidikan Belanda.
Berikut penjelasan pengantar yang ada dalam situs tersebut :
Dalam website ini anda akan menemui daftar buku-buku tentang Aceh. Daftar ini mengandung lebih dari 1200 judul buku yang telah disediakan secara digital.
Tsunami yang menghancurkan Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 tidak hanya menyebabkan korban ribuan jiwa tetapi juga memusnahkan perpustakaan-perpustakaan penting di Banda Aceh. Oleh karena itu, KITLV (Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde) di Leiden telah mengambil inisiatif untuk menyediakan sebagian besar literatur tentang Aceh yang tersimpan dalam perpustakaan KITLV dengan cara digital untuk deserahkan kepada Aceh. Menteri Pendidikan Negeri Belanda telah sudi membiayai proyek ini sedangkan Perpustakaan Kerajaan di Den Haag mengawasi proses digitalisasi buku-buku tersebut.
Sampai saat ini lebih dari 1200 file telah disediakan secara digital dalam format pdf untuk website ini.
Judul-judul yang terdapat dalam website ini adalah buku-buku tentang Aceh dengan beragam bahasa seperti bahasa Indonesia, Aceh, Inggris, Belanda dan juga bahasa-bahasa Eropa lain. Buku-buku ini diterbitkan oleh penerbit-penerbit baik di Indonesia maupun di Eropa. Buku-buku tersebut tertanggal mulai abad ke-17 hingga hari in.
0 Komentar